Kamis, 29 Januari 2015

1.       Anak kude makan rumput
Lalu di bawak sepasang celane
Waktu mudak ilmu di tuntut
Udah tue tantu begune

(anak kuda makan rumput)
(lalu di bawa sepasang celana)
(waktu muda ilmu di tuntut)
(sudah tua tentu berguna)

2.       Buah kelapak di tabok tupai
Buah banyak belabik belampar
Kerne bapak hajatnye dah sampai
Di silekan dudok di atas tikar

(buah kelapa di lubangi tupai)
(buah banyak jatuh berhamparan)
(karena bapak hajatnya sudah sampai)
(di persilakan duduk di atas tikar)

3.       Pinang kote mari jullokkan
Mari di taroh  di dalam talam
Seballom kate saye ucapkan
Labeh dolok terimak salam

(pinang kota tolong julukan)
(tolong di simpan di dalam talam)
(sebelum kata saya ucapkan)
(lebih dulu terima salam)

4.       Paik paik perie paik
Masokkan ke dalam gantang
Naik lah naik saudare naik
Kamek ucapkankan slamat datang

(pait pait perie pait)
(Masukkan ke dalam keranjang)
(Naik lah naik saudara naik)
(kami ucapkan selamat datang)



5.       Bigek kantang buah ceramai
Buah peranggi di karat karat
Kamek datang memang dah beramai
Rase nak paggi karene carat

(biji kentang buah ceremai)
(buah perenggi di potong-potong)
(kami datang memang lah ramai
(rasa ingin ikut karena mau)

 Carat = kemauan hati atau niat hati

6.       Anak karrak di batang nyantok
Makan keladi di pungkak abek
Usah nak jarrak kitak ke sitok
Kalau sudi datang lah agek

(anak kera di pohon nyantok)
(makan keladi di ujung bambu)
(jangan lah sungkan kalian ke sini)
(jika sudi datang lah lagi)

7.       Nasek arok
Gulai keladi
Daan knak sarok
Adekan dah paggi

(nasi goreng)
(sayur keladi)
(tidak di undang)
(langsung saja pergi)

8.       Bigek lampuyang di dalam guni
Cobe di simpan di dalam tampat
Pun dah sayang dengan bini
Ape yang di maok tantu dapat

(biji lampuyang di dalam karung)
(coba di simpan di dalam tempat)
(kalau sudah sayang dengan istri)
(apa yang di mau pasti dapat)

9.       Batang ingkaik melilik rawe
Tampat pak ude nube ikan
Kalau lah baik dengan mertue
Tanah pusake dapat bagian

(batang ingkaik melilit rawa)
(tempat pak ude ngambil ikan)
(kalau lah baik dengan mertua)
(tanah pusaka dapat bagaian)

Batang ingkaik = sebuah nama tumbihan yang hidup di tempat berair
Pak ude = panggilan untuk anak ke tiga

10.   Urang utan di dalamnye udas
Lintas jerame’ jalannye merangka’
Kalau lah utan ballom di rattas
Ijinkan kamek nak membuka’

(orang hutan di dalam hutan)
(lewat jerami jalannya merangka)
(jika hutan belum di lapangi)
(ijinkan kami membukanya)

11.   Kalau lah rase nak naik pelampong
Pakai celane bekaing sutre
Kalau lah baik dengan urang kampong
Kemane-mane pun urang suke

(jika ingin naik pelampung)
(pakai celana berkain sutera)
(jika baik dengan orang kampong)
(kemana-mana pun orang suka)

12.   Anak kara’ di batang nyatok
Die turun ke rampo’ ingkaik
Indak kan jara’ kamek ke sitok
Barrang di sito’ urangnye rate baik

(anak kera di pohon nyatok)
(dia turun ke hutan ingkaik)
(tidak akan jera kami ke sini)
(karena di sini orang nya semua baik)


13.   Burong layang hinggap di batu
Buah gattah belabik di tanah
Sayang-sayang dengan menantu
Supaye battah di dalam rumah

(burung layang hinggap di batu)
(buah getah jatuh di tanah)
(sayang-sayang dengan menantu)
(supaya betah di dalam rumah)

14.   Gatal gatal gulai sulor keladi
Daan gatal pun di barrek pinang
Datang datang bukan sembarang datang
Kamek datang nak meminang

(gatal-gatal sayur sulur keladi)
(tidak akan gatal kalau di tambah pinang)
(datang-datang bukan sembarang datang)
(kami datang ingin meminang)

15.   Bulat bulat buah pinang
Bassar age asam battok
Jaoh jaoh kamek minang
Di terimak ke daan tok

(bulat-bulat buah pinang)
(besar lagi mangga battok)
(jauh-jauh kami minang)
(diterima atau tidak ini)

16.   parang badok di ansah ke batu
di pakai kan untok nabang
carekan cantek anak mak usu
dalam ati tebayang-bayang

(pedang badok di tajamkan menggunakan batu)
(di pakai untuk menebang)
(cantik sekali anak mak usu)
(dalam hati terbayang-bayang)
Mak usu = panggilan untuk anak yang terakhir
17.   kura’-kura’ dalam perau
di ambek pakai abe’
pura’-pura’ daan tau
udah tau betanya’ age’

(kura-kura dalam perahu)
(di ambil menggunakn bambu)
(pura-pura tidak tahu)
(sudah tahu bertanya lagi)

18.   pagi ari paggi ke umme
balik nye bawak ire’-ire’
makngah ye lah base saye
di panggel urang dari ge’ mare’

(pagi hari pergi ke sawah)
(pulang nya membawa siput)
(makngah itu lah panggilan saya)
(di panggil orang dari jaman dulu)

Makngah = panggilan untuk anak ke dua

19.   dua’ ige’ kelapa’ tengkalok kuning
paling nyaman di gulai lamak
kalau memang lamaran tok dari pak uning
dangan sanang ati saye terimak

(dua biji kelapa muda kuning)
(paling enak di sayur lemak)
(jika memang lamaran ini dari pak uning)
(dengan senang hati saya terima)

Tengkalok = buah kelapa yang belum ada isinya
Pakuning = panggilan untuk anak ke empat

20.   paling nyaman makan semangke ballah
paling suke agek pun di barrek sekarong
bukan nagek julor padat kepala’ kakngah
care suke nak di lamar lah banglong

(paling enak makan semanggka di belah)
(paling suka lagi kalau di beri sekarung)
(bukan main keluar masuk kepala kakngah)
(senang sekali di lamar banglong)

Kakngah  = panggilan untuk anak ke dua
Banglong = panggilan untuk anak pertama























BIODATA NARASUMBER



NAMA                                                  : H. SUAHARMAN
TTL                                                         : SUI. NILAM  15 MARET 1958 (57 TAHUN)
TEMPAT TINGGAL/ ASAL              : DESA SUI. NILAM, KEC.JAWAI, KABUPATEN SAMBAS
PEKERJAAN                                        : TANI

SUKU                                                    : MELAYU ASLI SAMBAS
TUGAS MENULIS KREATIF
JURNAL PENELITIAN ANALISIS RELASI MAKNA ADJEKTIVA DASAR DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS

DOSEN PENGAMPU: ADISTI PRIMI WULAN, MPD.

OLEH:
MERI WATI
511300209



Abtract
This reseach foccused on the field of semantics, in order of describe the See verb meaning field in Sambas dialect o Malay languege.
The merhod used in this reseach are the words contain verb see in SDML field. Source of data in this research is SDML spoken by thr informant in Sentebang village, subdistrict o Jawai, in Sambas Regency. The techniques of data colleting are observasion, involvement, competent, and stimulation teniques. Prosedres and tecniques o data analysis are transription, translition, data classification, data analysis, and conclusion. Based on data analysis, it was found 27 leksem verb see in SDML wih has a field of meaning, is the components of meaning. Meaning types, and funtion semantic.

Key Word: Field Meaning, Verb, See
Abstrak
Penelitian ini difokuskan pada bidang semantik, dengan tujuan untuk mendeskripsikan medan makna verbal melihat Bahasa Melayu Sambas (BMS). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat yang mengandung medan makna verba melihat BMS yang dituturkan oleh informan di Desa Sentebang, Keamatan Jawai, Kabupaten Sambas. Teknik pengumpulan data adalah simak dan teknik cakap. Prosedur dan teknik analisis data berupa transkipsi, penerjemahan, klasifikasi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data ditemukan 27 laksem verba melihat dalam BDS yang memiliki medan makna, komponen makna dan fungsi semantis.
Kata kunci: medan makna, verba, melihat.

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakam alat yang digunakan manusia untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendak sehingga terjadi komunikasi dan interaksi dalam kehidupan masyarakat. Melihat pentingnya bahasa, tidak mungkin manusia dapat dipisahkan dari suatu bahasa dalam kehidupan seari-hari dengan berbagai perbuatannya bahkan tidak terlalu berlebihan dinyatakan bahwa apabila tanpa bahasa manusia tidak dapat mewujudkan segala pikiran dan perasaannya.
Dalam wilayah NKRI selain bahasa indonesia sebagai bahasa nasional, terdapat berbagai jenis bahasa daerah yang menerminkan keanekaragaman bangsa Indonesia yang merupakan peninggalan budaya dari nenek moyang bahasa mereka. Dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan bahsa daerah, berbagai usaha telah dilakukan yaitu dengan penelitian terhadap bahasa daerah tersebut. Hal ini dilakukan dengan kesadaran bahasa fungsi bahasa daerah sangat penting dalam masyarakat Indonesia dan dapat disumbangkan bagi perkembangan bahasa Indonesia.
Bahasa melayu dialek Sambas (BMDS) merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Sambas dam Kotamadya Singkawang bahasa tersebut masih dipakai dan dipelihara oleh mayarakat penuturnya, fungsi bahasa melayu dialek Sambas mempunyai kesamaan dengan fungsi bahasa-bahasa daerah lainnya, yaitu sebagai lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah, dan alat penghubung di dalam penghubung di dalam keluarga dan masyarakat daerah.
Pada kesempatan kali ini, peneliti akan meneliti bahasa melayu dialek bahasa Sambas khususnya tentang adjektiva atau kata sifat untuk mengetahui relasi maknanya. Adapun alasan peneliti memilih adjektiva sebagai objek adalah sebagai berikut:
a)      Relasi makna adjektiva bahasa melayu dialek sambas sebagai tugas mata kuliah menulis kreatif.
b)      Akjektia dalam bahasa melayu dialek sambas memiliki kemiripan dengan adjektiva dalam bahasa indonesia.
c)      Untuk mengangkat keberadaan bahasa ini kehadapan masyarakat khususnya Kalimantan Barat. Hal tersebut dikarenakan sampai saat ini belum ada informasi lengkap yang diperlukan dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia, serta pemeliharaan bahasa daerah. Mengingat banyaknya kaca mata serta luasnya wilayah Kabupaten Sambas. Maka penelitian ini di lakukan di Kecamatan Jawai. Sehubung dengan itu, data yang digunakan dalam penelitian bahasa melayu dialek Sambas, yang bevariasi Keamatan Jawai.

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan Desa Sentebang, Kecamatan Jawai sebagai pengambilan data. Alasan peneliti memilih Desa Sentebang antara lain: pertama, di desa tersebut belum pernah dilakukan penelitian terhadap bahasa dari aspek apapun. Kedua: mayoritas penduduknya adalah suku melayu.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembanding relasi makna kata dalam BMDS dengan relasi makna adjektiva dasar dalam bahasa indonesia dan bahasa melayu yang ada di Kalimantan Barat jika dikaitkan dengan pengajaran, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terutama sebagai bahan pembandingan dalam pengajaran relasi makna adjektiva dasar yang ada di SD, SMP, dan SMA.




B.     Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka masalah umum dalam penelitian ini adalah bagaimana relasi makna adjektiva dalam bahasa melayu Sambas.
Masalah umum tesebut selanjutnua dibatasi pada submasalah berikut.

1.      Bagaimana relasi makna antonim adjektiva dasar dalam BMDS?
2.      Bagaimana relasi makna sinonim adjektia dasar dalam BMDS?
3.      Bagaiman relasi makna hiponom adjektiva dasar dalam BMDS?
4.      Bagaimana relasi polisemi adjektia dasar dalam BMDS?
5.      Bagaimana relasi homonim adjekti dasar dalam BMDS?

C.    Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin diapai dalam penelitian ini sebagai berikut.

1.      Pendeskripsian relasi makna antonimadjektiva dasar dalam BMDS
2.      Pendeskripsian relasi makna sinonim adjektiva dasar dalam BMDS
3.      Pendeskripsian relasi makna hiponim adjektiva dasar dalam BMDS
4.      Pendeskripsian relasi makna polisemi adjektiva dasar dalam BMDS
5.      Pendeskripsian relasi makna homonim adjektiva dasar dalam BMDS

D.    Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yaitu dapat membantu pembaca memahami aspek relasi makna adjektiva dasar dalam BMDS. Hasil penelitian ini juga bisa dijadikan bacaan untuk rujukan untuk penelitian bahasa yang berbeda, khususnya tentang aspek relasi makna adjektiva dasar
Penjelasan istilah.

Dalam penelitian ini, beberapa istilah perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah pengertian antara penulis dan pembaca.

a)      Relasi makna
Menurut Chaer (1994:82) relasi makna adalah hubungan kemaknaan atau relasi semantic antara sebuah kata ataupun bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi.
b)      Adjektiva
Bedasarkan KBBI adjektiva dalam ilmu linguistik adalah kata yang memberikan keterangan pada nomina atau kata benda, yang umumnya bisa digabungkan dengan kata “sangat” atau “lebih” dari pengertian diatas adjektiva diartikan sebagai kata keterangan atau kata sifat, kata yang menerangkan kata sifat suatu benda.
Bahasa melayu dialek Sambas (BMDS) adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat melayu Sambas  yang bertempat tinggal di Kabupaten Sambas.
Relasi makna: sinonim menurut Soedjito (199:76) ialah dua kata atau lebih yang memiliki makna yang sama memiliki makna yang sama atau hampir sama. Antonim menurut Chaer (1994:88) kata antonim berasal dari kata Yunani kuno yaitu anoma yang artinya nama dan anti artinya melawan. Makana secara harfiah antonim berarti nama lain untuk benda lain pula. Hiponim menurut Chaer (1994:98) kata hiponim berasal dari bhasa Yunani kuno, yaitu onoma berarti nama dan hypo brarti dibawah. Jadi secara harfiah berarti nama yang di bawah nama lain. Polisemi adalah relasi makna suatu kata yang memiliki makna yang lebih dari satu kata yang memiliki makna yang berbeda-beda tetapi masih dalam aluran arti (Prawirusumantri dalam Pradila 2007:12). Homonim menurut Chaer (1994:93) berpendapat bahwa homonim berasal dari kata yunani kuno onoma yang berarti nama dan homo berarti sama. Secara harfiah homonim dapat diartikan sebagai nama sama untuk benda atau hal lain.

E.     Metode Penelitian

Metode yag digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini memberikan gambaran secara rinci tentang adjektiva. metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah dengan cara menggambarkan atau mengungkapakan subjek atau objek yang di teliti secara apa adanya, artinya sesuai dengan fakta pada saat penelitian itu dilakukan.

F.     Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuualitatif. Penelitian kualitatif merupakan bentuk penelitian yang menggabarkan suatu keadaan dengan uraian.

G.    Sumber Data Dan Data

a.       Sumber data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tidakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dal lain-lain. Berkaitan dengan hal tersebut sumber data dalam hal ini adalah BMDS yang dituturkan oleh penuturnya di desa sentebang , kecamatan jawai, kabupaten sambas yang dijdikn informasi penelitian.

b.      Data

Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang mngandung relasi makna adjektiva dasar BMDS yang digunkan oleh masyarakat di Desa Sentebang, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas.

H.    Informan Penelitian
Menurut Mahsun dalam Pradila (2007:21) kreteria informan sebagai berikut:
1.      Berjenis kelamin pria atau anita
2.      Berusia 25-65 tahun
3.      Lahir dan dibesarkan di daerah tersebut
4.      Berpendidikan minimal SD
5.      Mobilitas keluar daerah rendah
6.      Sehat jasmani dan rohani
7.      Pekerjaannya petani atau buruh
8.      Sehari-hari menggunakan bahasa daerah
9.      Inorman bersedia menjadi informan penelitian

I.       Teknik dan alat pengumpulan data

a.       Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah komunikasi langsung dengan wawanara dan percakapan. Teknik wancara ini digunakan untuk mengumpulkan data utama dan mengumpulkan data. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pancingan yang mengarah pada kalimat yang mengandung adjektiva dasar BMDS.

b.      Alat pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan alat pengumpulan data sebagai berikut.
Instrumen penelitian yang berupa datar kosakata dan kalimat untuk menjaring data yang ditanyakan peneliti kepada informan:
1.      Alat peraga
2.      Kartu data yang digunakan untuk mempermudah mengelompokkan data.
3.      Alat perekam
4.      Cerita rakyat






































J.      Simpulan

Pada tahap ini data disimpulkan  sehingga diperoleh deskripsi linguistik seara menyeluruh tentang relasi makna adjektiva dasar BMDS.
Datar Pusaka

Chhaer, Abdul 1994. Pengntar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Uraye9.blogspot.com/2013/03 analisis relasi makna adjektiva dalam bahasa melayu dialek sambas