TUGAS MENULIS KREATIF
JURNAL PENELITIAN ANALISIS RELASI MAKNA
ADJEKTIVA DASAR DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS
DOSEN PENGAMPU: ADISTI PRIMI WULAN, MPD.
OLEH:
MERI WATI
511300209
Abtract
This
reseach foccused on the field of semantics, in order of describe the See verb
meaning field in Sambas dialect o Malay languege.
The
merhod used in this reseach are the words contain verb see in SDML field.
Source of data in this research is SDML spoken by thr informant in Sentebang
village, subdistrict o Jawai, in Sambas Regency. The techniques of data
colleting are observasion, involvement, competent, and stimulation teniques.
Prosedres and tecniques o data analysis are transription, translition, data
classification, data analysis, and conclusion. Based on data analysis, it was
found 27 leksem verb see in SDML wih has a field of meaning, is the components
of meaning. Meaning types, and funtion semantic.
Key
Word: Field Meaning, Verb, See
Abstrak
Penelitian ini difokuskan pada bidang
semantik, dengan tujuan untuk mendeskripsikan medan makna verbal melihat Bahasa
Melayu Sambas (BMS). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan
kalimat yang mengandung medan makna verba melihat BMS yang dituturkan oleh
informan di Desa Sentebang, Keamatan Jawai, Kabupaten Sambas. Teknik
pengumpulan data adalah simak dan teknik cakap. Prosedur dan teknik analisis
data berupa transkipsi, penerjemahan, klasifikasi data, analisis data, dan
penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data ditemukan 27 laksem verba
melihat dalam BDS yang memiliki medan makna, komponen makna dan fungsi
semantis.
Kata
kunci: medan makna, verba, melihat.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakam
alat yang digunakan manusia untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendak
sehingga terjadi komunikasi dan interaksi dalam kehidupan masyarakat. Melihat
pentingnya bahasa, tidak mungkin manusia dapat dipisahkan dari suatu bahasa dalam
kehidupan seari-hari dengan berbagai perbuatannya bahkan tidak terlalu
berlebihan dinyatakan bahwa apabila tanpa bahasa manusia tidak dapat mewujudkan
segala pikiran dan perasaannya.
Dalam wilayah
NKRI selain bahasa indonesia sebagai bahasa nasional, terdapat berbagai jenis
bahasa daerah yang menerminkan keanekaragaman bangsa Indonesia yang merupakan
peninggalan budaya dari nenek moyang bahasa mereka. Dalam rangka pembinaan dan
pemeliharaan bahsa daerah, berbagai usaha telah dilakukan yaitu dengan
penelitian terhadap bahasa daerah tersebut. Hal ini dilakukan dengan kesadaran
bahasa fungsi bahasa daerah sangat penting dalam masyarakat Indonesia dan dapat
disumbangkan bagi perkembangan bahasa Indonesia.
Bahasa melayu
dialek Sambas (BMDS) merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan oleh
masyarakat di Kabupaten Sambas dam Kotamadya Singkawang bahasa tersebut masih
dipakai dan dipelihara oleh mayarakat penuturnya, fungsi bahasa melayu dialek Sambas
mempunyai kesamaan dengan fungsi bahasa-bahasa daerah lainnya, yaitu sebagai
lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah, dan alat penghubung di
dalam penghubung di dalam keluarga dan masyarakat daerah.
Pada kesempatan
kali ini, peneliti akan meneliti bahasa melayu dialek bahasa Sambas khususnya
tentang adjektiva atau kata sifat untuk mengetahui relasi maknanya. Adapun alasan
peneliti memilih adjektiva sebagai objek adalah sebagai berikut:
a)
Relasi makna adjektiva bahasa melayu dialek
sambas sebagai tugas mata kuliah menulis kreatif.
b)
Akjektia dalam bahasa melayu dialek
sambas memiliki kemiripan dengan adjektiva dalam bahasa indonesia.
c)
Untuk mengangkat keberadaan bahasa ini
kehadapan masyarakat khususnya Kalimantan Barat. Hal tersebut dikarenakan
sampai saat ini belum ada informasi lengkap yang diperlukan dalam rangka
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia, serta pemeliharaan bahasa daerah.
Mengingat banyaknya kaca mata serta luasnya wilayah Kabupaten Sambas. Maka
penelitian ini di lakukan di Kecamatan Jawai. Sehubung dengan itu, data yang
digunakan dalam penelitian bahasa melayu dialek Sambas, yang bevariasi Keamatan
Jawai.
Dalam penelitian
ini peneliti memfokuskan Desa Sentebang, Kecamatan Jawai sebagai pengambilan
data. Alasan peneliti memilih Desa Sentebang antara lain: pertama, di desa
tersebut belum pernah dilakukan penelitian terhadap bahasa dari aspek apapun.
Kedua: mayoritas penduduknya adalah suku melayu.
Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan pembanding relasi makna kata dalam BMDS dengan
relasi makna adjektiva dasar dalam bahasa indonesia dan bahasa melayu yang ada
di Kalimantan Barat jika dikaitkan dengan pengajaran, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan masukan terutama sebagai bahan pembandingan dalam pengajaran
relasi makna adjektiva dasar yang ada di SD, SMP, dan SMA.
B.
Masalah Penelitian
Berdasarkan
latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka masalah umum dalam
penelitian ini adalah bagaimana relasi makna adjektiva dalam bahasa melayu
Sambas.
Masalah
umum tesebut selanjutnua dibatasi pada submasalah berikut.
1. Bagaimana
relasi makna antonim adjektiva dasar dalam BMDS?
2. Bagaimana
relasi makna sinonim adjektia dasar dalam BMDS?
3. Bagaiman
relasi makna hiponom adjektiva dasar dalam BMDS?
4. Bagaimana
relasi polisemi adjektia dasar dalam BMDS?
5. Bagaimana
relasi homonim adjekti dasar dalam BMDS?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang
ingin diapai dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Pendeskripsian
relasi makna antonimadjektiva dasar dalam BMDS
2. Pendeskripsian
relasi makna sinonim adjektiva dasar dalam BMDS
3. Pendeskripsian
relasi makna hiponim adjektiva dasar dalam BMDS
4. Pendeskripsian
relasi makna polisemi adjektiva dasar dalam BMDS
5. Pendeskripsian
relasi makna homonim adjektiva dasar dalam BMDS
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian yaitu dapat membantu pembaca memahami aspek relasi makna adjektiva
dasar dalam BMDS. Hasil penelitian ini juga bisa dijadikan bacaan untuk rujukan
untuk penelitian bahasa yang berbeda, khususnya tentang aspek relasi makna
adjektiva dasar
Penjelasan
istilah.
Dalam penelitian
ini, beberapa istilah perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah pengertian
antara penulis dan pembaca.
a) Relasi
makna
Menurut Chaer
(1994:82) relasi makna adalah hubungan kemaknaan atau relasi semantic antara
sebuah kata ataupun bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi.
b) Adjektiva
Bedasarkan
KBBI adjektiva dalam ilmu linguistik adalah kata yang memberikan keterangan
pada nomina atau kata benda, yang umumnya bisa digabungkan dengan kata “sangat”
atau “lebih” dari pengertian diatas adjektiva diartikan sebagai kata keterangan
atau kata sifat, kata yang menerangkan kata sifat suatu benda.
Bahasa melayu
dialek Sambas (BMDS) adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat melayu Sambas yang bertempat tinggal di Kabupaten Sambas.
Relasi
makna: sinonim menurut Soedjito (199:76) ialah dua kata atau lebih yang
memiliki makna yang sama memiliki makna yang sama atau hampir sama. Antonim
menurut Chaer (1994:88) kata antonim berasal dari kata Yunani kuno yaitu anoma
yang artinya nama dan anti artinya melawan. Makana secara harfiah antonim
berarti nama lain untuk benda lain pula. Hiponim menurut Chaer (1994:98) kata
hiponim berasal dari bhasa Yunani kuno, yaitu onoma berarti nama dan hypo
brarti dibawah. Jadi secara harfiah berarti nama yang di bawah nama lain.
Polisemi adalah relasi makna suatu kata yang memiliki makna yang lebih dari
satu kata yang memiliki makna yang berbeda-beda tetapi masih dalam aluran arti (Prawirusumantri
dalam Pradila 2007:12). Homonim menurut Chaer (1994:93) berpendapat bahwa
homonim berasal dari kata yunani kuno onoma yang berarti nama dan homo berarti
sama. Secara harfiah homonim dapat diartikan sebagai nama sama untuk benda atau
hal lain.
E.
Metode Penelitian
Metode yag
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini memberikan
gambaran secara rinci tentang adjektiva. metode deskriptif adalah prosedur
pemecahan masalah dengan cara menggambarkan atau mengungkapakan subjek atau
objek yang di teliti secara apa adanya, artinya sesuai dengan fakta pada saat
penelitian itu dilakukan.
F.
Bentuk Penelitian
Bentuk
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan bentuk penelitian yang menggabarkan suatu
keadaan dengan uraian.
G.
Sumber Data
Dan Data
a. Sumber
data
Sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tidakan, selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dal lain-lain. Berkaitan dengan hal
tersebut sumber data dalam hal ini adalah BMDS yang dituturkan oleh penuturnya
di desa sentebang , kecamatan jawai, kabupaten sambas yang dijdikn informasi
penelitian.
b. Data
Data dalam
penelitian ini adalah kata-kata yang mngandung relasi makna adjektiva dasar
BMDS yang digunkan oleh masyarakat di Desa Sentebang, Kecamatan Jawai,
Kabupaten Sambas.
H.
Informan
Penelitian
Menurut
Mahsun dalam Pradila (2007:21) kreteria informan sebagai berikut:
1. Berjenis
kelamin pria atau anita
2. Berusia
25-65 tahun
3. Lahir
dan dibesarkan di daerah tersebut
4. Berpendidikan
minimal SD
5. Mobilitas
keluar daerah rendah
6. Sehat
jasmani dan rohani
7. Pekerjaannya
petani atau buruh
8. Sehari-hari
menggunakan bahasa daerah
9. Inorman
bersedia menjadi informan penelitian
I.
Teknik
dan alat pengumpulan data
a. Teknik
pengumpulan data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah komunikasi
langsung dengan wawanara dan percakapan. Teknik wancara ini digunakan untuk
mengumpulkan data utama dan mengumpulkan data. Wawancara dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan pancingan yang mengarah pada kalimat yang mengandung
adjektiva dasar BMDS.
b. Alat
pengumpulan data
Dalam
pengumpulan data, peneliti menggunakan alat pengumpulan data sebagai berikut.
Instrumen
penelitian yang berupa datar kosakata dan kalimat untuk menjaring data yang
ditanyakan peneliti kepada informan:
1.
Alat peraga
2.
Kartu data yang digunakan untuk
mempermudah mengelompokkan data.
3.
Alat perekam
4.
Cerita rakyat
J.
Simpulan
Pada
tahap ini data disimpulkan sehingga
diperoleh deskripsi linguistik seara menyeluruh tentang relasi makna adjektiva
dasar BMDS.
Datar Pusaka
Chhaer,
Abdul 1994. Pengntar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Uraye9.blogspot.com/2013/03 analisis relasi
makna adjektiva dalam bahasa melayu dialek sambas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar